Kamis, 18 Juni 2009

KECAKAPAN ADALAH HASIL DARI PRAKTIK

Latihan menghasilkan kecakapan. Apapun jika dilakukan terus-menerus akan menjadi suatu keahlian.

Alkisah ada seorang panglima yang sangat ahli memanah. Suatu hari ia menunjukkan keahliannya di depan rakyat dengan memanah sasaran-sasaran yang telah disiapkan. Ia berhasil memanah semuanya, tidak ada satu pun yang meleset. Melihat pertunjukan ini orang-orang bertepuk tangan dan bersorak riang, “Panglima hebat…… Panglima hebat……”
Tiba-tiba datanglah seorang kakek penjual minyak, dan berkata, “Panglima memang hebat, tapi itu hanyalah suatu kebiasaan yang dilakukan terus-menerus.”
Mendengar kata-katanya, semua orang terkejut. Seketika suasana menjadi hening. Orang-orang yang tadinya berorak riang, langsung terdiam.
Panglima menghampiri orang itu, lalu berkata dengan nada menantang, “Jika benar suatu keahlian dapat diperoleh hanya dengan latihan, tolong tunjukkan keahlianmu!”
Orang tua itupun menjelaskan bahwa pekerjaannya adalah penjual minyak. Setiap hari ia harus mengiai setiap botol dengan minyak. Pekerjaan itu suda ia tekuni sejak muda. Sambil menjelaskan ia mendemonstasikan keahliannya menuang minyak ke dalam botol yang ditutup dengan koin yangberlubang kecil di tengahnya. Hebatnya tidak ada satu tetespun yang tumpah. Setelah ia selesai mendemonstasikan keahliannya orang-orang kembali bersorak-sorai. Panglima yang sejak tadi memperhatikan menyadari bahwa apa yang dikatakan orang tua itu benar. Praktik yang dlakukan terus menerus akan menghasilkan kecakapan.

Keahlian bisa dicapai siapa saja yang mau melakukan latihan terus-menerus dan tidak cepat menyerah. Bakat hanyalah salah satu modal, tetapi latihanlah yang menyempurnakannya. Ingat ! Tanpa latihan, mereka yang berbakat pun tidak akan bisa berprestasi. Latihan yang dimaksud tidak hanya latihan fisik, tetapi juga latihan cara berpikir. Orang yang selalu berpikir positif dan berkeinginan untuk sukses cenderung memiliki peluang sukses lebih besar daripada mereka yang selalu berpikir negatif dan tidak pernah berpikir tentang kesuksesan.

Sumber : 50 Chinese Wisdom, Leman, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, hal 132-133.

Jumat, 05 Juni 2009

HARI ISTIMEWA IBU

Cinta tidak membuat dunia berputar.
Cintalah yang membuat kehidupan layak dijalani
(Franklin P. Jones)

Di awal dekade 80an, ketika kedua putraku masih balita, aku menitipkan mereka di penitipan anak ketika berangkat kerja. Seperti ribuan ibu bekerja yang lain, aku juga terpengaruh artikel dan tayangan berita tentang dampak negatif tumbuh di penitipan anak. Meski semakin banyak wanita karir menempati posisi tinggi di tempat mereka bekerja, pesan masyarakat nampaknya masih : “Tempat para Ibu adalah di rumah bersama para anak-anak mereka.” Titik ! Tidak perlu dibahas lagi.
Meskipun berusaha sekuat tenaga menyeimbangkan kehidupan keluarga yang lengkap dengan jalur karier yang terus naik, aku dipenuhi rasa bersalah dan keraguan. Apakah aku merusak kehidupan anak-anakku dengan menitipkan mereka di penitipan anak ? Apakah mereka akan membenciku ? Apakah aku seharusnya menjadi Ibu yang tinggal di rumah ?
Pada Hari Ibu 1993, di acara minum teh Hari Ibu untuk murid kelas delapan, jawaban pertanyaanku datang secara tak terduga. Untuk merayakan itu, anak-anak telah menulis puisi tentang ibu mereka masing-masing. Aku duduk di sana, mendengarkan berbagai puisi yang menuturkan pemangangan kue, pembuatan kostum Halloween, penyelenggaraan pesta ulang tahun dan ibu-ibu yang bergantian mengantarkan anak mereka. Ada banyak tawa dan air mata ketika kami semua mendengarkan cara anak remaja kami melihat kami.
Lalu tiba giliran Justin. Ketika ia berjalan ke depan ruangan, aku menahan napas dan perutku mulas. Bagaimana puisinya akan menggambarkanku ?

Ibuku

Bagaimana Ibu akan diingat ?
Seorang wanita yang memiliki bisnisnya sendiri dan menjadi sangat berhasil
Ibu akan diingat oleh cara Ibu memenuhi semua impian Ibu
Cara Ibu menghabiskan waktu mengasuh anak-anak sambil merih posisi puncak….

Dua putra remaja, seribut kera
Ibu adalah Ibu hebat, istri hebat, orang hebat….
Ibu, bagaimana cara Ibu melakukannya ?

Akan ada legenda tentang dirimu, Ibu
Ketika aku memerlukan bantuan, Ibu ada di sana
Bahu Ibu adalah tempat di mana aku bisa merebahkan kepalaku

Apa yang bisa kulakukan tanpa Ibu ?
Bagaimana aku bisa bertahan hidup ?
Yang ingin kukatakan adalah, aku mencintaimu, Ibu.

-----Justin

Dalam beberapa saat yang indah itu, ketika aku mendengar kata-katanya, semua keraguan dan ketakutanku tentang menjadi ibu bekerja berakhir. Saat itu juga disana, aku tahu setelah bertahun-tahun dijaga pengasuh anak, dikirim ke perkemahan, dan dititipkan ke penitipan anak, putraku tidak membenciku. Sebaliknya, ia memberitahuku bahwa selama itu aku selalu ada di sana ketika ia memerlukanku. Ia memberitahuku bahwa ia bangga akan diriku.
Keika selesai membaca puisinya, ia memandang kearahku yang duduk di deret depan hadirin. Ia melemparkan senyum lebar keperakan yang hanya bisa dilakukan anak dengan gigi berkawat. Reaksi pertamaku adalah berlari ke depan dan memeluknya erat-erat --- seperti yang dilakukan orang pada anak kecil --- tapi aku menahan diri. Justin sudah remaja laki-laki dan proses “melepaskan” sudah dimulai. Aku cukup mengacungkanjempol untuk mengungkapkan kebanggaanku sebagai seorang Ibu.
Connie Hill
Sumber : Chicken Soup for the Working Woman’s Soul, PT Gramedia Pustaka Utama, hal 48 – 50.