Latihan menghasilkan kecakapan. Apapun jika dilakukan terus-menerus akan menjadi suatu keahlian.
Alkisah ada seorang panglima yang sangat ahli memanah. Suatu hari ia menunjukkan keahliannya di depan rakyat dengan memanah sasaran-sasaran yang telah disiapkan. Ia berhasil memanah semuanya, tidak ada satu pun yang meleset. Melihat pertunjukan ini orang-orang bertepuk tangan dan bersorak riang, “Panglima hebat…… Panglima hebat……”
Tiba-tiba datanglah seorang kakek penjual minyak, dan berkata, “Panglima memang hebat, tapi itu hanyalah suatu kebiasaan yang dilakukan terus-menerus.”
Mendengar kata-katanya, semua orang terkejut. Seketika suasana menjadi hening. Orang-orang yang tadinya berorak riang, langsung terdiam.
Panglima menghampiri orang itu, lalu berkata dengan nada menantang, “Jika benar suatu keahlian dapat diperoleh hanya dengan latihan, tolong tunjukkan keahlianmu!”
Orang tua itupun menjelaskan bahwa pekerjaannya adalah penjual minyak. Setiap hari ia harus mengiai setiap botol dengan minyak. Pekerjaan itu suda ia tekuni sejak muda. Sambil menjelaskan ia mendemonstasikan keahliannya menuang minyak ke dalam botol yang ditutup dengan koin yangberlubang kecil di tengahnya. Hebatnya tidak ada satu tetespun yang tumpah. Setelah ia selesai mendemonstasikan keahliannya orang-orang kembali bersorak-sorai. Panglima yang sejak tadi memperhatikan menyadari bahwa apa yang dikatakan orang tua itu benar. Praktik yang dlakukan terus menerus akan menghasilkan kecakapan.
Keahlian bisa dicapai siapa saja yang mau melakukan latihan terus-menerus dan tidak cepat menyerah. Bakat hanyalah salah satu modal, tetapi latihanlah yang menyempurnakannya. Ingat ! Tanpa latihan, mereka yang berbakat pun tidak akan bisa berprestasi. Latihan yang dimaksud tidak hanya latihan fisik, tetapi juga latihan cara berpikir. Orang yang selalu berpikir positif dan berkeinginan untuk sukses cenderung memiliki peluang sukses lebih besar daripada mereka yang selalu berpikir negatif dan tidak pernah berpikir tentang kesuksesan.
Sumber : 50 Chinese Wisdom, Leman, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, hal 132-133.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terimakasih telah mampir ke http://ibnufauzy.wordpress.com
BalasHapusoiya tahu blogku dari mana ya?
lam kenal
Biasa Mas Ibnu... dari blogwalking. Salam kenal juga yaaa...
BalasHapus